Total Tayangan Halaman

24/05/12

Akatsuki Masuk Sekolah

Chapter 1
Minggu siang itu tampak ada sekelompok
mahkluk yang tengah berjemur di depan markas
akatsuki…..Siapa ya kira-kira mahkluk yang
berani-beraninya mejeng di depan markas geng
yang terkenal mengerikan itu? Ohhh…Rupanya
mahkluk-mahkluk itu adalah akatsuki sendiri.
"Gila di dalem panas banget!" seru Itachi yang
kayanya sih udah melepas jubah akatsukinya dan
sekarang dia tinggal make kaos singlet aja sama
jeans hitam panjang.
"Banget…." sambung Kisame yang sekarang lagi
megap-megap tiduran diatas batu kaya ikan
terdampar.
"Iya nih tumben banget panas begini" kata Hidan
ikutan kegerahan (ini anak sih udah duduk
jongkok diatas batu Cuma pake celana jeans
pendek doang, jubah akatsukinya malah di buat
kipasan sama dia).
"Perlu gue sirem?" tanya Zetsu sambil bawa-
bawa selang, yang emang pas itu lagi nyiremin
tanemannya.
"Lu aja sini gue sirem!" bales Hidan dengan
tatapan deathglare dan sukses bikin Zetsu ngacir.
"Ngomong-ngomong yang laen kemana?" tanya
Kisame yang bangun dari posisi sekaratnya
(baca: tiduran).
"Konan sama Kakuzu lagi belanja mingguan"
jawab Itachi.
"Belum balik?" tanya Kisame heran, perasaan ini
udah hampir jam 12 siang, masa belum balik
juga.
"Halah, kaya gak tau Kakuzu aja lu! Dia kan kalau
belanja pasti lama, belum nawarnya, belum milih
barangnya, belum lagi ngancem yang jual minta
diskon, dll, dll." Kata Hidan yang kayanya hapal
bener ama kebiasaan Kakuzu yang satu itu, Yang
lain Cuma manggut-manggut mengerti.
"Terus..Deidara kemana?" tanya Kisame yang
sebenernya sih dia nanya buat ngilangin jenuh
doang dan cari bahan obrolan.
"Pagi-pagi banget dia pergi sama Tobi" kali ini
Zetsu yang menjawab, karena kebetulan pas
pagi-pagi dia emang sempet ngeliat Deidara pergi
sama Tobi.
'Bukan pergi kencan kan…' batin semua akatsuki
bertanya-tanya dalam hati.
"Sasori kemana? Dia juga gak ada deh dari
pagi…." Tanya Hidan yang sepertinya kehilangan
temen tengkarnya.
"Dia pergi ke Konoha, kan kita mau didaftarin
masuk sekolah sama si Pein" jawab Itachi bikin
yang lain melongo.
"Sekolah?" tanya yang lainnya dengan masang
tampang –gue gak salah denger kan?-.
"Iya, katanya si Pein sih begitu dan dia nyuruh
Sasori daftarin kita masuk sekolah Konoha
Gakuen".
"Buset…." Bales yang lain bingung mau komen
apa sambil membatin 'ada-ada aja ulah si Pein'.
"Trus si Peinnya mana ?" tanya Zetsu santai
sambil nyiremin bunga-bunga tercintanya.
"Si Pein mah masih molor kali, ada noh di
kamarnya!" kata Kisame yang di sambit eh di
sambut dengan gelengan kepala yang lain.
"Gila aja tuh anak, badak bener gini hari masih
molor" Itachi gak nyangka kalau selama ini ketua
mereka adalah seekor badak (?).
"Parah emang…..Panas-panas gini masih bisa
tidur aja….Kalau gua sih gak bakal bisa tidur deh"
kata Hidan yang makin lama makin kenceng
ngipasin badannya pake jubah akatsuki miliknya.
Tapi saking semangatnya jubah yang dia pake
buat kipas malah kelempar tepat ke muka Itachi
yang berdiri di depan dia.
"Ati-ati dong lu! Kena muka gue nih!" omel Itachi
yang gak rela wajahnya yang tampan dan
rupawan *narsis mode on* telah ternista kan
sama jubahnya si Hidan.
"Balikin jubah gua!" kata Hidan gak peduli protes
nya si Itachi. Dengan tanpa berperasaan Itachi
ngelempar balik itu jubah ke mukanya Hidan
kenceng-kenceng.
"WADAW! Demi Dewa Jashin gua tabok juga lu!"
Hidan mencak-mencak kesakitan berkat lemparan
sakti Itachi, dan ngebales balik. Tapi sayang sekali
saudara-saudara, lemparan Hidan malah miring
dan meleset, walhasil jubah akatsuki miliknya
sekarang bertengger di sebuah pohon duren! Eh
bukan, tapi bertengger tepat diatas kepala Pein
yang baru aja keluar dari markas.
"Kurang asem lu!" kata Pein yang kena ampasnya
Itachi dan sekarang balik ngelempar itu jubah ke
sang pelempar aka Hidan dengan segenap jiwa
raga. Lemparan Pein sukses menumbangkan
Hidan yang lagi jongkok diatas batu alias jatuh
kebelakang.
"Dasar hyperaktif lu semua, siang bolong panas
begini, masih sempet-sempetnya bercanda"
komen Kisame yang sepertinya ogah ikut-ikutan
ketiga temennya yang gak bisa diem.
Pein sukses di kejar-kejar Hidan, sedangkan Pein
ngejar Itachi sambil nunjuk-nunjuk sang Uchiha
dan berkata "Dia nih biangnya!" sambil ngelilingin
batu yang emang dengan sangat indahnya ada
banyak di depan markas mereka.
"Wiihh! Lagi pada main kejar-kejaran yang
senpai!" tanya Tobi yang baru sampe dengan
nada girang.
"Dari mane lu Tob?" tanya Kisame yang sekarang
balik lagi tiduran, tapi kali ini dia tiduran di kolam
ikan yang dia buat di depan markas akatsuki.
"Dari lari pagi sama Deidara-senpai !" jawab Tobi
dengan riang.
"Hah? Lari pagi?" Zetsu jawdrop "Bukannya lo
pergi dari jam 5 pagi ya?" tanya Zetsu heran.
"Iya senpai!".
"Lha kok? Kenapa jam 12 gini baru pulang?" tanya
Kisame ikutan bingung.
"Tobi anak nakal un!" terlihat Deidara yang baru
sampai udah ngos-ngosan kayak abis di paksa
kerja rodi sama kompeni.
"Kenapa lu Dei?" tanya Itachi setengah ngeledek.
"Ini si Tobi, main ninggal gue aja un! Padahal gue
udah bawa banyak belanjaannya dia un!" jawab
Deidara yang akhirnya bisa juga melampiaskan
kekesalannya.
"Maap ya Deidara-senpai, abisnya Tobi seneng
banget sih bisa jalan-jalan ma Deidara-senpai!"
kata Tobi yang seperti tidak mempedulikan
kondisi Deidara yang ikutan megap-megap kaya
Kisame.
'Pantes lama…..Orang jalan-jalan, bukan lari pagi
ck ck ck' batin semua akatsuki yang akhirnya
menghetahui kenapa si Deidara sama Tobi bisa
lama perginya.
"Ngomong-ngomong Pein, emangnya bener ya,
lo mau daftarin kita ke sekolah Konoha Gakuen?"
tanya Itachi yang udah berenti lari-larinya.
"He eh!" jawab Pein sok cool.
"Asik sekolah!" teriak Tobi girang dan malah
nyanyi-nyanyi gaje.
"Buset….Mau jadi apa tuh sekolah kalau
pasiennya kaya Tobi ck ck ck" kata Kisame sambil
ngelempar bungkusan es krim ke arah Tobi.
(Oalah rupanya dia daritadi asik makan es krim ck
ck ck gakbagi-bagi lu!).
"Makanya di sekolahin!" jawab Pein cepet.
"Hore-hore! Asik-asik!" sekarang Tobi lompat-
lompat diatas batu yang tadi di buat tiduran sama
Kisame.
"Tobi jangan lompat-lompat aja dong un! Ini
dong bawaannya di ambil" kata Deidara yang
udah keberatan bawa belanjaan Tobi ampe 10
kantong plastik gede.
"Maap-senpai!" kata Tobi cengengesan dan turun
dari batu.
"Tobi, belanjaan lo banyak amat, apaan aja tuh?"
tanya Zetsu udah ngelirik bawaannya Tobi
buanyak buener, ketauan Kakuzu bisa di potong
jatah si Tobi selama 1 tahun.
"Ini, permen, ini pensil, ini es-krim, ini kue, ini
coklat, ini lollipop, ini jus, ini chiki, ini buku, terus
yang ini topeng-topeng jagoan fav Tobi senpai!"
kata Tobi menjelaskan satu-satu isi dari kantong-
kantong 'nista' tersebut dengan gaya iklan. Zetsu
sama yang lainnya sweatdrop.
"Udah gih sana bawa kedalem! Ketauan Kakuzu
aja lo, di omelin ntar" kata Pein seperti seorang
ayah yang sedang memerintah anaknya.
"Siap Pein-senpai!" Tobi hormat, lalu dengan
gerakan kilat langsung bawa itu barang-barang
ke dalem markas.
Gak berapa lama nongol Kakuzu sama Konan
yang baru balik dari belanja mingguannya.
"Konan chayank!" sapa Pein genit, tapi yang di
sapa malah pasang muka bête dan melengos
gitu aja masuk kedalem.
"Kok gue di cuekin?" tanya pein shock, yang
lainnya cekikikan nahan ketawa (kalo keras-keras
bisa kena rinnengan soalnya).
"Kenapa itu si Konan?" tanya Hidan ke Kakuzu
yang langsung ikutan nongkrong di atas batu.
"Ah, gak apa-apa kok, Cuma tadi belanjanya
lama" jawab Kakuzu santai, jelas aja lah si Konan
bête, orang si Kakuzu kalo nawar gak kira-kira,
bikin malu aja!.
"Lu udah tau kalo ketua itu daftarin kita buat
masuk sekolah?" tanya Hidan ke Kakuzu yang
tampaknya belum tau, di liat dari reaksinya yang
langsung ngejomplang dari posisi duduknya.
"HAVA! SERIUS LU ?" tanya Kakuzu melotot natap
Pein, yang di tatap malah jadi ngeri.
"Iya, gue udah suruh Sasori buat daftarin kita
semua" jawab Pein sambil buang muka, takut di
pelototin lagi (Pein : Kakuzu mengerikan gitu
wajahnya kalo melotot * mulutnya di jait sama
Kakuzu).
"BIAYANYA KAN MAHAL!" teriak Kakuzu lebay
sampe burung-burung yang di atas pohon pada
kabur.
"Owh, soal itu mah gak usah khawatir. Soalnya
si nenek Tsunade ijinin kita masuk sekolah tanpa
biaya masuk karena kita udah tobat" kata Pein
yang dengan (sangat-amat) beraninya manggil
Tsunade dengan sebutan 'nenek'. (Iyalah di
belakangnya Tsunade dia berani, coba di
depannya? Kalo gak di tonjok..Ya di gaplok).
"Tapi mana si Saos? Kok belum nongol-nongol?"
tanya Kakuzu celingak-celinguk ikutin trademark
Itachi.
"Gak tauh tuh" jawab Pein cuek.
"Jangan-jangan Sasori-danna nyasar un! Dia kan
'agak' buta arah" sambung Deidara harap-harap
cemas.
"Halah, palingan itu bocah ketiduran di suatu
tempat" kata Hidan sambil manggut-manggut
gaje.
"Lagi ngejar kucing kali!" sambung Tobi yang
baru keluar dari markas setelah membereskan
(lebih tepatnya menyembunyikan) barang-
barangnya biar gak ketauan Kakuzu.
Baru aja di omongin gak lama Sasori muncul
juga kaya pahlawan kesiangan yang di sambut
sama tepuk tangan dan geplakan.
"Nah tuh dia botol saos nongol" kata Itachi
seenak udel sambil nunjuk-nunjuk penampakan
bocah berambut merah *author di lemparin saos
sama Sasori*.
"Lama amat lu Sas.." kata Pein sambil geleng-
geleng.
"Gila lo Pein! Antriannya panjang banget ampe 3
jam gue nungguin baru kelar! Mana di belakang
gue ada bocah reseh lagi sambil keluarin kata-
kata kotor!" kata Sasori langsung meledak (kaya
bom atom) marah-marah.
"Bahasa kotor gimana?" tanya Hidan ora
mudeng.
"Ya kaya elo tuh!" Sasori nunjuk-nunjuk si
rambut putih pake jari tengah.
"…" Hidan diem, tapi gak berapa lama muncul
otak bejatnya buat ngerjain Sasori "Gua gak
ngerti, bahasa kotor apaan sih? Kok malah
nunjuk-nunjuk ke gua?" tanya Hidan (sok) polos.
"Hadeh….Ya kaya bahasa elo lah!" kata Sasori
sambil narik napas.
"Gua juga gak ngerti Sas…Coba lo praktekin
bahasa kotor yang di pake sama tuh anak" kata
Itachi yang sepertinya mengerti rencana Hidan
buat bikin Sasori mengeluarkan kata-kata penuh
sensor.
"Eh…..Mmmmm" Sasori mikir sejenak sambil
membatin 'kayanya gue di kerjain nih'. Tapi gak
berapa lama si Sasori langsung nyengir gaje dan
langsung berkata "Nih gue contohin. Dasar
antrian kotor! Kotor lu semua!" akatsuki lain
sweatdrop, Sasori langsung nyengir.
'Cih bisa aja tuh anak' batin Hidan dan Itachi yang
gagal ngerjain Sasori.
"Tapi kok Sasori-danna lama un? Kan ngantrinya
Cuma 3 jam un" kata Deidara yang akhirnya buka
suara juga (saking capeknya dia, dari tadi diem
aja).
"Iya, lo bukannya udah pergi dari jam 7 ya?" Pein
ikutan nanya heran.
"Oh…..Itu abis daftar gue nolongin anak kucing
yang ampir ketabrak becak, eh pas gue tolongin
itu kucing gak terima kasih sama gue, main lari
aja! Jadinya gue kejar! Tapi….Gara-gara ngejarnya
gak jelas, gue jadi nyasar…Dan, karena gue cape
abis ngejar-ngejar kucing, gue tiduran bentar tapi
malah jadi ketiduran!" jawab Sasori panjang
lebar, aneh dan gak jelas bikin yang lain
sweatdrop.
"Trus gimana tuh daftarnya?" tanya Kakuzu
wanti-wanti, jangan-jangan entar di suruh bayar
lagi.
"Kata si Tsunade sih, kita udah boleh langsung
masuk besok dan ada yang masuk ke kelas 3
sama kelas 2 nanti".
"Wah, siapa aja tuh yang masuk kelas 3 sama
2 ?" tanya Pein cemas, kali aja nanti dia
terpisahkan dari sang Juliet –halah-.
"Itu gue juga gak tau, pokoknya besok dateng aja
ke sekolahan jam 7 pagi, nanti di sana ada papan
pengungumannya kok! Udah ah, gue masuk
dulu mau mandi!" Akatsuki jawdrop.
"Lo belum mandi?" tanya Itachi kaget.
"Belom….Orang pagi-pagi gue udah di suruh
Pein buat daftar!" jawab Sasori sambil nyengir
polos dan langsung ngacir ke dalem.
"Udah, ah pada masuk-masuk!" kata Pein sambil
nyuruh yang lainnya masuk, kaya nyuruh anak
ayam masuk ke kandang. Yang lain sih manut-
manut wae ngikutin apa kata Pein.
'Gua jadi pengen tau gimana jadinya besok…'
batin Itachi dengan feeling besok pasti kacau.
TBC...

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | SharePoint Demo