Total Tayangan Halaman

24/05/12

Silabus Of Naruto Version

Chapter 1: Hp Terkunci
Diskliminer : Jika Naruto Punya saya, saya
pasti akan menikahi Mei Terumi.
Summary : Naruto dan Sasuke baru dari
kampung, dan mereka belum tahu
menggunakan HP. Bagaimana jadinya jika
mereka berdua membeli HP?
Warning : Typo, Drabble, Setiap Chapter
menuai isi yang berbeda, dan Setiap
Chapter Kurang dari 1000 kata.
The Portal transmission-19 Present
Tittle : HP Terkunci
Pagi Yang Cerah, terlihat di langit, bintang sedang
berterbangan dengan indahnya, dan burung-
burung berkelap-kelip dengan tidak elitnya(?)
Terlihat dua mahluk hidup bernyawa dan
bernafas, sedang duduk memandang awan
beserta banjir, longsor, dan tsunami Sweatdroop
yang tiada putus-putusnya dan tiada sambung-
sambungnya disaat memandang langit yang
entah sejak kapan penghuninya bertukar profesi
seperti yang anda baca pada kalimat pertama.
Entah ini mitos atau bukan, tapi, sejarah mencatat
bahwa ke dua mahluk tersebut sedang
mengalami penyakit yang paling mematikan
sejagat raya, yaitu penyakit 'Mati Gaya'.
Oke, langsung saja, mereka adalah Naruto dan
Sasuke, Puas Loe? Puas Loe Pada? *ngancungin
celurit*
Readers : Ni Author cari mati ya? *Ngancungin
gergaji mesin*
Skip The Crazy Schene
"Sas, Loe bosan, ya?" Tanya bocah blonde,
Naruto, sambil memandang wajah sahabat karib
sehidup setewas(?)nya, Sasuke.
"Hm," Jawab Sasuke seadanya.
"Yang bener, nih?" Tanya Naruto lagi.
"Hm,"
"Serius Loe?"
"Hm"
"Ah, masa sih?"
"Hm"
"Ngak ada jawaban lain selain 'Hm' Mu itu apa?"
Tanya Naruto Frustasi
Mendengar itu, Sasuke langsung menatap dalam
wajah Naruto, membuat wajah Naruto menjadi
biru seketika, bukan, bukan karena malu atau
apa, tapi karena memang sedari tadi, Si Naru
memang lagi kebelet boker.
"Hn," Jawab Sasuke dengan gumaman yang
malah lebih tidak jelas. Apa bedanya coba? Hm
sama Hn?
Setalah berhasil memulihkan emosinya dengan
berendam di pemandian air panas Neraka
Jahanam, akhirnya Naruto pun mulai angkat
bicara (lagi?).
"Eh, Sas, daripada kita mati gaya gini, mending
kita beli HP saja, kita kan baru dapat kiriman dari
orang tua kita dari kampung, gimana? Mau
ngak?" Tanya Naruto penuh harap.
Tak menunggu waktu lama, Sasuke pun berdiri
sambil berkata.
"Mari, kita hancurkan!" dan cukup membuat si
blonde bergubrak ria ke belakang.
Skip Time
Sekarang, Naruto dan Sasuke sudah berada di
depan konter HP. Tak menunggu lama, mereka
segera masuk ke dalam konter tersebut.
"Selamat siang menjelang sore. Ada yang bisa
kami bunuh? Eh, banting? Eh, salah lagi, bantu?"
Tanya Penjaga konter yang memakai Cadar
tersebut.
"Ehm, anu mas, saya mau beli hape." Jawab
Naruto agak sedikit gugup melihat wajah penjaga
konternya yang cukup membuat seekor Bayi
Tiranosaurus berhenti menangis.
"Oh, tentu saja, mau beli hp yang mana? Yang
bisa mencuci, bisa masak, bisa ngepel, atau yang
lain-lain?' Tanya penjaga konter tersebut dengan
tampang watadosnya.
"Mas, ini konter hape atau balai TKW sih mas?"
Tanya Naruto Frustasi, sedangkan si Sasuke
sedari tadi hanya diam saja memandang interaksi
yang sama sekali tidak jelas antara si penjaga
konter dengan sahabatnya, Naruto.
"Ehm, gini saja, gimana kalau anda lihat-lihat dulu
koleksi hape yang kami jual," Saran penjaga
konter tersebut sambil menahan emosinya.
"Hm, boleh juga," dan penjaga konter tersebut
akhirnya bisa juga menarik nafas lega.
Setelah sekian lama mencari, akhirnya,si
pasangan Dobe-Teme itu menemukan hape
pilihan mereka masing-masing.
"Mas, saya mau beli hape ini," kata Naruto sambil
menyodorkan hape dengan logo 'Burung lumba-
lumba yang ditampar ikan camar(?)' ke penjaga
konternya.
"Oh, oke, baiklah, kalau kamu, mau beli hape
yang mana?" Tanya penjaga konter tersebut
kepada Sasuke yang entah kenapa sedari tadi
hanya diam saja memandang interaksi antara
mayat hidup dengan hidup mayat!, hidup mayat!
Hidup mayat! Merdeka! Yeaaaahhh! *Jduak!Plak!
Bletak!*
Lupakan hal Gila di atas, Author lagi Strees!
Tanpa banyak bicara, dan juga tanpa bicara
banyak maupun bicara banyak tanpa, Sasuke
pun menyodorkan hape yang sedari tadi dia
pegang, hape dengan logo 'Tangan Kudisan',
berwarna merah jambu agak sedikit ke-pink-
pink-ngan, dan agak sedikit kemerah muda-han.
Sunguh pilihan yang sangat bijaksana, Sasuke!
Skip time, In Home
Sekarang, Sasuke dan Naruto sudah sampai di
apartemen mewah mereka (baca : sawang), dan
tanpa menunggu lama, mereka langsung
membuaka hp yang baru mereka beli dari
dosnya.
Entah sudah berapa lama mereka menikmati hp
baru mereka, dan ketika mereka sedang duduk
serius, tiba-tiba, Naruto berdiri dan menuju ke
pagar rumah, tentu saja sambil mendorong-
dorong pintu pagar tersebut.
Sasuke memperhatikan tingkah Naruto dari tadi,
yang tidak capek-capeknya memainkan pintu
pagar rumah, dank arena merasa risih, akhirnya
Sasuke pun angkat bicara
"Woe, Nar, sedang apa loe? Tidak ada kerjaan lain
apa?"
Menarik nafas sejenak, Naruto pun menjawab
"Duh, gue pusing sama hape gue nih Sas,
katanya kalau mau buka kunci, mesti tekan oke
lalu tekan pagar, nih dari tadi saya tekan pagar,
kunci hp saya belum terbuka-buka juga,"
Mendengar hal itu, Sasuke langsung menarik
nafas panjang, kemudian berkata dengan nada
yang sangat sedih.
"Masih mending kamu Nar, nah gue, disini ditulis
jika ingin membuka kunci, tekan Ok lalu tekan
'Bintang', gimana caranya coba?"
Bersambung

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | SharePoint Demo