Subuh itu, di distrik Uchiha, Itachi udah sibuk
ngemas-ngemas barang buat kemping. Ada
sleeping bag, baju *iyalah*, ipad, iphone,
peralatan mandi, kutek, maskara, masker, lotion,
mau kemping atau ngondek mbak? Tapi yang
pastinya dia bawa ransel yang buat hiking itu
loh…~
Ya iyalah, masa ransel dora. (?)
"Hmmm…make up udah, oh iya! Olei! Rempong
dech cyiiin~" gumam Itachi yang bancinya
kumat. *ditabok*
Rencananya sih jam tujuh pas anak-anak
Akatsukiter pada ngumpul di rumah Pein, leader
nista mereka. Mereka patungan nyewa bus, dan
tenda-tenda disana, tikar, tentu saja Kakuzu yang
bayar, dengan TIDAK IKHLASnya. Untung Itachi
udah pernah kemping dulu sama Uchiha yang
lain, jadi udah tau apa yang harus dibawa.
Rencananya genk nista ini akan berkemping di
Curug Cipamingkis, Bogor.
Tiba-tiba muncullah pantat ayam *PLOK* a.k.a
Uchiha Sasuke yang terbangun karena orang
disebelahnya emang rada-rada berisik. Ia melihat
anikinya yang sudah rapi dan tampan, memakai
jaket hitam bercorak awan merah norak dan
celana jeans hitam. *author tepar*"Hoooam…
Ohayo, Nii-san…Mau kemana?" Tanya Sasuke
seraya menguap lebar-lebar. Itachi stay cool,
sambil tersenyum ceria. "Nii-san mau kemping."
"KEMPING? IKUUUT!" jerit Sasuke sambil
memeluk kaki Itachi. Dipastikan jeritannya
membahana seluruh distrik itu. Itachi ilfeel. "Aduh
Sasuke…" Tentu saja Itachi gak mau otoutonya
ikut. Kalo Sasuke ikut, mungkin bisa hancur
rencana dia, apalagi nanti mereka mau naik ke
curug yang terjal. Nanti kalo tiba-tiba Sasuke
minta gendong gimana?
Tiba-tiba muncullah sosok wanita berparas cantik
dan seorang pria tampan *hueks!* diambang
pintu. Mereka heran dengan anaknya yang sudah
ribut seperti Ragunan di pagi-pagi buta begini.
"Itachi-kun, mau kemana?"
"Kemping, Kaa-san…"
Belum sempat Mikoto menjawab, Sasuke berkata
dengan wajah innocent nan KIYUTnya, "Kaa-san!
Aku boleh ikut kan?"
Itachi menyipitkan matanya. Feelingnya udah gak
enak. Matanya berkaca-kaca.
Fugaku dan Mikoto menatap satu sama lain.
Fugaku mengangguk.
"YATTAAA!"
"Ta-Tapi…"
"Ya udah, Sas. Mandi sono, trus cepet ngemas
barang," suruh Fugaku. Itachi menangis dalam
hatinya. Lebih sedih dari sinetron Siti Naruti(?),
katanya.
"Tou-san! Masa Sasuke ikut sih! KAMSEUPAY
IEEEUUHH…!" sahut Itachi dengan alay nan ababil
modenya. Fugaku membalas, "Turutin ape kate
bokap lu! Kalo nggak, LOE GUE END~!" Mikoto
tepar. Sasuke tepar. Author mangap. Memang
benar kata pepatah, Like Father, Like Son.
Itachi menoleh kearah samping, tempat tas
Sasuke ditaruh. Ilfeel. Tasnya gede banget, lebih
gede dari badan Chouji. *digiles* Mana
bergambar Helo Kiti dengan warna pink yang
cerah, dengan motif lope-lope di setiap sisinya.
Beda dengannya yang memang pake tas asli
buat kemping. Itu loh, yang tinggi.
Wuooo! Sasuke udah siap neh! "Ayo Nii-san! Kita
pergiii!" teriak Sasuke sambil melompat-lompat
dijalanan. Mana Itachi yang bawa tasnya lagi…!
Mending kalo koper, lha ini…
'Sialan tu anak!' raung Itachi dalam hati, menangis
menjerit-jerit. Ingin rasanya ia menjitak kepala
ayam itu! Tapi karena dia aniki yang baik, dia
harus sabar. ^^
"Nii-san! Aku nemu kucing nih!" seru Sasuke.
Itachi mendengus, sweatdrop. "Udeh cepetan
jalan, Sayangku." Itachi udah gemes liat Sasuke
yang caper banget daritadi. Apalagi sikap Sasuke
yang overdosis kegirangan, di jalanan dia sampe
loncat, teriak, nari-nari gaje. Itachi minggir satu
meter dari situ. Orang-orang pada ngeliatin. 'Gak
kenal...Gak kenal..." Gak nyampe-nyampe
kerumah Pein jadinya.
Dengan susah payah melewati lembah dan
gunung merapi (?), dua Uchiha itu sampai
dirumah Pein. Disana udah ada Sembilan
makhluk yang udah nungguin. Semuanya udah
lengkap. Mereka menyambut mereka dengan
sukacita. *halah* Konan gemes ngeliat makhluk
kecil imoet ber-angelface disamping Itachi. Ia
mendekatinya sampai membuat Pein cemburu
*ceilah*. "Sasu-chan ikut yaaa~!"
"Konan-nee!" Sasuke memeluk Konan dengan
childishnya. Sebenernya Itachi juga mau ikut-
ikutan, tapi niat itu segera diurungkan karena ia
merasakan aura hitam pekat di belakangnya.
"Lama banget lu, Chi!" sewot Kisame sambil
menabok punggung Itachi. Itachi menggeplak
kepala Kisame. "Selow, nyet!"
"Woy lu semua! Lengkap kan?" Tanya Pein.
"IYA LEADER-SAMA!" teriak mereka dengan suara
99999 oktav, hampir membudegkan kuping
Pein.
Bisnya pun datang. Mereka bersorak gembira
sambil melompat kegirangan, apalagi Tobi, parah
banget. Sopirnya yang bernama Mas Naruto
*watdepak* menyahut, "WOY! Naik lo semua!"
Mereka pun berbaris dan naik dengan tertib kayak
anak TK. Karena kursinya Cuma dua per baris,
jadi Itachi ya sama Sasuke. Kisame? Udah
nangkring disebelah supir tersebut. Pein pun
senang, hatinya berbunga-bunga. 'Kapan lagi gue
bisa kayak gini!' jeritnya dalam hati. Ia mulai
memonyong-monyongkan bibirnya kearah
Konan, Konan yang menyadarinya langsung
menonjok wajah Pein sampai mukanya nempel
di kaca bus.
"Najis!"
"Bwaaahahahaaa!" tawa seluruh Akatsuki. Pein
mendeath-glare. Sedetik kemudian mereka
duduk dengan manis di tempat masing-masing.
Bus pun akhirnya jalan.
Intip yok!
Di barisan pertama, Kisame sedang asik-asiknya
mengobrol dengan supir busnya. Curcol abis.
Tentang neneknya yang di kolam. Naruto gak
nanggepin, Cuma Cuek Babi. Barisan kedua, Pein
dan Konan. Pein baca majalah bokep, Konan lagi
sibuk sms-an sama Itachi. Cieee…cuit cuit…~
Barisan ketiga, Hidan dan Kakuzu. Hidan udah
jelas lagi berdoa, katanya minta keselamatan
dalam perjalanan gitu. Kakuzu…ya jelas ngitung
pacar-pacarnya. Barisan keempat, Deidara dan
Sasori. Sasori dengan coolnya mendengarkan
musik dengan headset, sedangkan Deidara sibuk
mengibas-ngibas rambutnya ke Sasori, tebar
pesona.
Barisan kelima, Itachi dan Sasuke. Mereka lagi
berpelukan, sambil ngobrol sinetron kesukaan
mereka, Siti Naruti, juga sesekali Itachi
menunggu balasan sms dari Konan. Dia lagi
PDKT gitchu~
Barisan keenam, Tobi dan Zetsu. Tobi lagi curhat
sama lolipopnya, sedangkan Zetsu lagi mojok
sama kembarannya, lagi bengong.
Sudah tiga jam mereka jalan. Sekarang udah di
sekitar Jonggol. Selama itu juga mereka
melakukan hal yang sama. Karena Pein udah
bosen, dia berdiri, menatap teman-teman
koplaknya. "Woi! Bosen banget gua! Ngapain
kek!" Seru Pein mati kutu. Semuanya malah Cuek
Babi, ngacangin Pein. "WOYYYY!" Teriakkannya
menggema diseluruh penjuru sampai...
CIAAAATTTTTTT
Pein yang tadinya berdiri jadi nyungsep ke arah
depan, jadilah Kisame yang jadi tubrukan Pein.
Kepala orennya nabrak kaca depan sampe retak.
"ANJRIT! NGAPAIN SIH LU PEIN!" Teriak Kisame.
Pein sewot. "TAPLAK! Gak sengaja tauk! Lu
ngapain nyerempet tiba-tiba?" Naruto menatap
Pein dengan polos. "Tadi ada ayam nyebrang
jalan,"
Pein makin berapi-api. "PALA GUA RETAK
NYET!"Naruto diem aja, lanjut nyetir.
Itachi menengahkan. "Sarap lo semua! Setel lagu
aja kek!"
"Tobi mau lagu balonku!"
"Gua mau Alamat Palsu, un!"
"Gua mau Keti Peri!" Entah siapa yang
meneriakkan itu, tapi yang pasti langsung kena
jitakan Konan.
"Hn."
MANG DIGOYANG MAAANGGGG~
Akatsuki cengo minus Itachi. Itachi dengan
santainya balik ke tempat duduknya. "Un! Kagak
ada yang kerenan dikit nape un?"
"Lagunya cuma ada itu doang. Ayo
otouto...peluk Aniki lagi yuk..."
"Aniki!" Jerit Sasuke. Akatsukies minus Itachi dan
Sasuke muntah ditempat melihat adegan yaoi bin
nista itu. Tapi tiba-tiba pas di tanjakan bus itu
terhenti. Mereka deg-degan parah. "GYAAA!
TURUN DULU LU SEMUA!" Tereak Pein dengan
mikropon abalnya. Semua turun dengan panik.
Apalagi bus itu makin mundur.
"EMAKKK! DEI MASIH MAU IDUP UN!"
"DEMI DEWA JASHIN! LINDUNGI KAMI!"
"ANIKIII!"
"OTOUTO!"
"TOBI ANAK BAIK!"
Dengan susah payah dan berebutan mereka
turun. Dan setelah itu, Pein menyuruh cowok-
cowok buat ngedorong bus itu naik ke tanjakan.
"Sasuke, Konan, Dei, lu tunggu disini dulu yak!"
Seru ketua yang baik. *najong!*
"Kok gue gak ikut sih un?"
"Lah pan lu cewek..."
"TAPI-TAPI-TAPI...Un"
"Halah lu disini aja Dei. Ini urusan laki-laki..."
Deidara diem.
Akhirnya setelah menempuh 4 jam perjalanan
mereka sampai di Curug Cipamingkis. Dengan
sorakan yang bahagia nan sentosa mereka
sampai di lokasi kemping. Karena udah jam dua
belas siang, mereka cepet-cepet masak sebelum
masuk tenda.
Kali ini Konan jadi juru masaknya, sementara
yang lain cuma jadi babu *plak* eh asistennya.
"Kis! Lu cuci ikan! Zet! Lu cuci sayurannya!" Kedua
orang yang dipanggil itu berseru, "Iya, Non."
Kisame dan Zetsu langsung berkenalan dahulu
pada makhluk sespesiesnya sebelum mencuci.
Konan berteriak lagi, "Hidan! Lo potong-potongin
ikannya. Kuz! Cuciin beras! Sas, siapin kompor
ama panci! Dei! Siapin piring, gelas, sendok!"
#IamABoss Semua yang dipanggil udah ngacir.
Kecuali Deidara. "Masa bagian gua banyak banget
un!" Konan mendeathglarenya. "Cepetan siapin
atau gak lu gua bacok,"
Deidara merinding disko. (?)
Konan melanjutkan ceramahnya. "Tob, err..lu
main aja dah. Pein ama Itachi! Lu pada angkat-
angkatin barang ke tenda sono!" Perintah Konan.
Tobi udah kegirangan, sekarang dia udah ngacir
ke kali maen kecebong deket lokasi masak. Itachi
sama Pein dengan berbunga-bunga menerima
perintah Konan. Soalnya diem-diem Itachi naksir
Konan nih, ehem.
"Saskay-chan main sama Konan-nee ya!" Seru
Konan sambil duduk direrumputan. "Jagain
otouto gue ya, Nan!" Teriak Itachi di kejauhan.
"Sip coooy!"
"Asyikkk! Nanti aku boleh bantu masak gak?
Boleh kan, Nee?" Melas Sasuke. Konan
mengangguk. Ia memang suka dengan adik
Itachi yang imut dan menggemaskan ini.
*gakikhlasnulisnya*
-0x0-SkipTime-
"Taraaa...makanan datang!"
"YATTA! (Un!)"
"Wah Konan-chan hebat ya!" Puji Itachi dari hati
yang terdalam. Konan blushing. "Iya, udah
hebat, cantik lagi," gombal Pein.
"Itadakimasu!"
Akhirnya mereka makan dengan Biadab. Sasuke
manjaaa parah, makan aja minta disuapin sama
Konan. Konan melakukannya dengan segenap
hati *eaaa* karena dia menyayangi Sasuke seperti
adiknya sendiri. Itachi dan Pein berpikir dengan
nista-nya. 'Coba gue yang diposisi Sasuke!
Mantabbb,'
"Hehe otoutomu ini imut banget sih, Chi," kata
Konan.
Itachi nyengir gaje. Dalem hati, 'Anikinya gitu
loh,'
Hanya membutuhkan waktu lima belas menit
makanan-makanan itupun habis. Ckckck. Apalagi
Zetsu yang sekali ngembat langsung 3 piring.
"Enak banget!" Seru Hidan.
"Bahan-bahannya gue yang beli loh," sela Kakuzu
nggak nyambung.
"Ke tenda yuks!" Ajak Sasori, akhirnya mereka
semua berjalan menuju tenda.
Tendanya GEDE BANGET buat 11 orang. Kayak
rumah beneran dah! Tapi bedanya ini kagak anti-
air, jadi kalo ujan, mampuslah mereka.
"Widihhh gede banget, senpai. Tobi mau deket
Deidara donk..."
"Gue pengen deket Sasori, un! Lu di luar aja
sono, un!" Seru Deidara dengan tidak berperike-
Tobi-an. "Udah lu yang ditengah, Dei..." Sasori
menyarankan.
Jadilah mereka semua melapisi bawahnya
dengan matras, dan juga menggelar sleeping
bag. Itu loh yang kayak kantong mayat, tapi ini
buat tidur. Search aja di gugel. *ditimpuk*
Inilah urutannya, dari pojok ke pojok.
Konan-Sasuke-Itachi-Pein-Tobi-Deidara-
Sasori-Hidan-Kakuzu-Zetsu-Kisame
Tak lupa mereka memasang lentera ditengah-
tengah tenda. Sebenernya untuk ngusir lintah
sama uler, mereka harus naburin tanahnya sama
garem. Tapi dasar Kakuzu emang pelit. *jitaked*
-0x0-
Tak terasa hari semakin malam. Mereka semua
segera membalut badannya dengan jaket,
soalnya dingin banget! Semuanya memakai jaket
akatsuki kebanggaan mereka, kecuali Sasuke
yang memakai jaket Barbi pinky miliknya.
Kemping tak lengkap dengan api unggun! Jadilah
Pein menaruh beberapa batang kayu dan
membakarnya dengan api. Sungguh malam
yang indah nan cerah.
Semuanya senang malam itu. Bulan tersenyum.
Bintang-bintang bersinar, udara dingin bagaikan
es. Itachi sama Sasuke udah berpelukan di
malam yang dingin itu, Sasori udah main gitar,
dia minjem sama pemilik warung disana. Nada
indah keluar dari petikan gitar itu *halah*.
Pein sama Konan udah pacaran, satu syal
berdua, diiringi petikan gitar Sasori. Deidara udah
klepek-klepek ngeliat Sasori yang cool. Tobi
dengan gajenya membakar lolipopnya dengan
api. Kakuzu, Hidan, Kisame, dan Zetsu lagi asik
main kartu.
Waktu cepat berlalu. Udah jam sebelas malam.
Semua udah masuk tenda. Malam itu UJAN
GEDE. Semua tidur di sleeping bag masing-
masing. Tapi mereka kaga bisa tidur men!
Yaiyalah, dari atas, basah. Dari bawah, aernya
ngerembes, jadilah matras dan sleeping bag
mereka basah total.
"Kampret! Basah banget gila! Mana diluar badai
lagi, anginnya kuenceng men!" Teriak Hidan.
Sasuke merengek, "Nii-san...Sasu gak bisa
tidur..."
Itachi tersenyum. "Nii-san juga, Sas,"
Mereka semua meratapi tasnya yang basah,
termasuk isi-isinya. Baju, gadget, dan lainnya.
Mampuslah.
"Lu enak Kis, kan elu ikan, malem ini lu bisa ada
di habitatlu," sewot Konan.
"Yeee, gak gitu juga kali Nan. Gua gak bisa
berenang disini,"
"Udah dingin, basah lagi!" Rutuk Zetsu. Tiba-tiba
Tobi berteriak,
"Tobi kebelet pipis!"
"Ke WC aja lu, Tob," suruh Itachi.
"Uwaaa senpai-senpai...temenin donk!"
"KAGAK"
"Plissss..." Tobi mohon-mohon dengan puppy
eyesnya. Karena eneg liat muka Tobi (emang
keliatan yah?) Akhirnya mereka memutuskan
untuk keluar tenda, walaupun diluar hujan badai.
Dengan berbaik hati Itachi memberikan jaketnya
untuk menutupi Sasuke dengan hujan. Aniki
yang baik~
"Wah, baek banget lu, un."
"Yeee...kalo sampe si Sasuke sakit gua kena
damprat! Mending eike mengorbanan diri sendiri,
cyiiin!"
Deidara bergubrak ria.
Akhirnya dengan selamat mereka sampai ke
sebuah warung kecil yang kosong, alhasil mepet-
mepet. Mana sendal mereka kotor banget lagi,
soalnya tanahnya becek banget, sampe sendal
Pein hampir nyungsep kedalem tanah. Tobi
mampir ke WC sebelah warung itu.
Tobi keluar dari dalam WC setelah menunggu
sepuluh menit. Deidara nanya pengen tau,"Tob,
lama banget lu un. Ngapain aja didalem un?"
"..."
Tobi diem.
"Lu mandi ya Tob?"
"..."
"Lu makan ya?"
"..."
Tobi malah nyerumput mojok-mojok dibelakang
temen-temennya.
"Tobi...kok diem aja sih," Konan heran. Itachi
berbisik, "Pein...kok gue merinding ya?"
"Gue juga, Chi..."
Tapi setelah menunggu lima menit, ada Tobi lagi
yang keluar dari WC. "Huah! Maap lama senpai!"
"Lah? Bukannya tadi elu udah keluar ya Tob?"
Tanya Kakuzu heran. Para Akatsukiter nengok ke
belakang. Gak ada siapa-siapa. Kosong.
"Loh? Nggak kok, senpai. Tobi abis ee,"
"Ja...Ja..Jadi yang tadi..un..?"
"Siapa dong...?" Sasuke ikut-ikutan.
"Anjirrr gua merinding banget tadi!" Seru Itachi
dan Pein barengan. "A...a.." Semua pada
speechless.
Pein pada mimpin sohib-sohibnya untuk
ninggalin warung kosong yang angker itu
dengan gemeteran. Sasuke nyaris ngompol
dicelana saking takutnya. Akhirnya mereka balik
ke tenda.
Sudah dua jam Akatsukiter pada nyebutin
penghuni Ragunan, apalagi Hidan. Daripada gak
jelas, mereka lebih baik menceritakan yang baru
dialami barusan.
"Buset un! Pantesan elu diem aja pas gua tanya,
Tob, un!"
"Iye! Mustahil elu bisa diem kayak tadi,"
"Lu beneran Tobi kan?" Pein merinding. Tobi
berseru, "Ini Tobi, senpai!"
"Buk..tinya?"
"Sempak Deidara-senpai gambar Teletubbies
kan!" Jerit Tobi.
"TAU DARIMANA UN? SIALANNN UN!"
Semua minus Tobi n Deidara sweatdrop.
-0x0-
Akhirnya sampai subuh mereka mencoba untuk
tidur, tapi karena kebasahan, jadi gak enak.
Kecuali Sasuke yang udah molor daritadi, berkat
Itachi yang menyumbangkan (?) selimutnya
untuk adik tercinta. Untung udah jam empat.
Meskipun hujan udah reda, tapi barang-barang
belom kering. Tiba-tiba Hidan teriak, "WOY! MATI
KUTU GUE! MAKAN MIE YOK!"
"KAGET GUE!" Seru semuanya.
Mereka pun setuju. Kecuali Sasuke. Itachi gak
tega banguninnya, katanya. Soalnya muka
Sasuke pas tidur itu suer, Unyu banget...
Waktu Konan membuka tenda, angin
berseliweran masuk. DINGIN banget, lebih dingin
dari semalem. "Dingin banget gila!"
Akhirnya dengan nekat mereka keluar tenda juga,
untuk merebus air. Semua pada jongkok ngiterin
kompor berjamaah, nyari yang anget-anget.
Saat air mendidih, mereka bersorak. *ngga gitu
juga kale* Mereka memakan mie dengan
Biadabnya, seolah gak makan tiga tahun.
Tiba-tiba Sasuke keluar. "Udah bangun?" Tanya
Hidan dengan angel facenya. Sasuke ngangguk.
Lagi-lagi dengan nekatnya mereka pergi ke air
terjun, meski hari masih gelap. Dengan modal
satu senter, mereka berusaha menapaki jalan
bebatuan yang menanjak. Sasuke minta
digendong. "Gendong dong..." Pinta Sasuke
menarik tangan Pein. Pein meneguk ludahnya.
"Ee...iya deh..." Pasrah.
Akhirnya setelah berjuang, mereka sampai!
Airnya dingin banget, tapi Kisame seneng abis!
"Gila lu Kis, nggak kedinginan lu?" Tanya Itachi
heran. Kisame udah nyelem-nyelem gaje di
kolam cetek itu.
Melihat Kisame berenang, semua pada ngikut
maen air. Sasuke gak ikut, soalnya dingin banget.
Ia bahkan lebih waras daripada kakak-kakak yang
lain. *PLOK*
Setelah empat jam *wtf* mereka main air,
akhirnya mereka udahan. Untung matahari udah
bersinar, jadi kagak gelap-gelap amat.
Sesampainya dibawah, mereka langsung mandi,
tentu saja bergiliran. Semua pada nungguin Itachi
ama Deidara yang lagi mandi di dua WC terpisah.
"WOY LU BERDUA! CEPETAN!" Seru Kakuzu yang
udah kedinginan.
"SELOW! Gua lagi pake kondisioner, un!"
"WEIT! Gue lagi make Boier!" *sensor*
Zetsu tereak, "Gue dobrak nih!"
"Dobrak aja Zet, un! Gue tau gue Seksi un!"
"Najis lu, Dei!" Seru Itachi.
Setelah nunggu+ngobrol satu jam akhirnya
mereka keluar dari WC.
...0x0x0...
"Yaaah Pulang..."
"Tobi kangen Emak!"
"Dei kangen Babeh, un!"
"Kisame kangen Arwini!"
"UDAH JANGAN BANYAK BACOT CEPETAN NAEK
BUS!"
Owari
1 komentar:
Kyahahaahaa!!!!!!!!! Lucu abis ceritanya!!!!!
Posting Komentar